Selasa, 18 Februari 2014
Mendadak Elegi
Hidup bukan tuk disesali
Bukan sekali berarti sudah itu mati
Tidak serupa lilin kandil kemerlap
Seberkas cahaya di malam gelap
Karna tiap momen tak terbatas
Jumlah rangkuman sejarah probabilitas
Yang bagiku adalah hanya kamu
Sepuluh dimensi ruang satu waktu
Jagat raya dalam ayunan dawai
Yang muncul di benak saat melintasi Melawai
Dan menghasut ombak mencumbu pantai selatan
Senyum pecah di bibirmu membebat ingatan
Ingat daku meskipun kamu tak sungguh mau
Kenang dalam diam jika masaku tlah jauh berlalu
Biar pusaraku hanya sebaris doa darimu
Kan terkabar sebagai cerita cinta yang tersendu
Bandung, 11 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar