sebagai seorang pemburu
tak mengenal cinta
ternyata begitu sakit
menusuk ke dalam hati
merencah kehidupan
menggali kematian
mungkin aku sudah mati
karena nafas tak lagi memburu
mungkin juga setengah hidup
semua gara-gara cinta
yang menuntut perhatian
terasa begitu sakit
aku bagai pesakitan
menunggu hukuman mati
karena kau bermain hati
atau ini namanya cemburu
bagian dari cinta?
ujarnya memaknai hidup
ada berapa kehidupan
lahir, pergi, sakit
menderita virus cinta
tapi tak mati-mati
maut tak terburu
membirukan hati
jangan bicara soal hati
ulang dan berulang dihidupkan
dalam ladang perburuan
panah asmara menyakitkan
mungkin lebih dari kematian
mengapa harus mengenal cinta?
ajari aku tentang cinta
nukilkan stanza tentang hati
atau biarkan aku mati
jika lebih hidup
aku hanya sakit
tak elok bagi pemburu
aku bukan pemburu cinta
aku mengenal sakit hati
aku antara hidup dan mati
Bandung, 6 Desember 2015
#sestinaRTC
*Sestina merupakan salah satu bentuk puisi tersulit yang pernah kutemui. Rasanya 'sesuatu' setelah akhirnya mampu membuat satu.
Sabtu, 05 Desember 2015
RENJANA DESEMBER
seharusnya kamu ada di sini
menemani sepiku semalaman
hingga di timur terbit matahari
usir dingin dalam hangat pelukan
bahkan siang serasa tak berarti
jika rasa kau jauh dari sisi
membungkus rinduku senandung kidung
inilah cinta sang penyair linglung
menemani sepiku semalaman
hingga di timur terbit matahari
usir dingin dalam hangat pelukan
bahkan siang serasa tak berarti
jika rasa kau jauh dari sisi
membungkus rinduku senandung kidung
inilah cinta sang penyair linglung
Jumat, 04 Desember 2015
MENGHITUNG PRESIDEN
lahir masa soekarno, tak kenal
besar di jaman soeharto, kelamaan
selanjutnya habibie, sebentar
terpilih gus dur, mosi tak percaya
naik megawati, tak suka
sepuluh tahun esbeye, lumayan
jokowi, vivere pericoloso
besar di jaman soeharto, kelamaan
selanjutnya habibie, sebentar
terpilih gus dur, mosi tak percaya
naik megawati, tak suka
sepuluh tahun esbeye, lumayan
jokowi, vivere pericoloso
DENDAM TAK SAMPAI
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
ketika kau membuang muka, meludah dengan congkak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
ketika kau membuang muka, meludah dengan congkak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
mungkin kau tak sadar, sabar kubiar, hari-hari berlalu
kutanam seribu budi pada lelaki yang kau panggil bapak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
kutanam seribu budi pada lelaki yang kau panggil bapak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
karena aku lelaki, nyata lelaki, punya rasa cemburu
kau berjalan dengan sembarang pria sungguh tak layak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
kau berjalan dengan sembarang pria sungguh tak layak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
tiba saatnya, membuat perhitungan menutup buku
karena jantungku terus berdarah, lukanya meruyak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
karena jantungku terus berdarah, lukanya meruyak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
kini dihadapanku, saat pembalasan, bergaun putih susu
kau berdiri, siap mengikat janji dengan rasa muak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
kau berdiri, siap mengikat janji dengan rasa muak
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
aku tersadar bahwa rasa cinta melebihi arti hidupku
takkan kubiarkan sesiapa membikin bahagiamu terkoyak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
takkan kubiarkan sesiapa membikin bahagiamu terkoyak
aku lelaki, sungguh lelaki, tapi hatiku bukan batu
sebagai lelaki, benar lelaki, kugenggam rasa itu
Bandung, 4 Desember 2015
PENANTIAN BEKU
seperti hari kemarin, aku masih menunggu
ketika bintang terkubur, jemari mulai kaku
saat esok kau hadir, ku tiada selamanya
ketika bintang terkubur, jemari mulai kaku
saat esok kau hadir, ku tiada selamanya
KAU BUKAN MILIKKU
musik sintetis tak terdengar manis
pesta pernikahan ini terasa sendu
di balik kacamata hitam aku menangis
ternyata kau bukan milikku
pesta pernikahan ini terasa sendu
di balik kacamata hitam aku menangis
ternyata kau bukan milikku
penyanyi bersuara merdu berdendang
pasangan mempelai tersipu-sipu
wajahmu bersinar aura gemilang
tetapi kau bukan milikku
pasangan mempelai tersipu-sipu
wajahmu bersinar aura gemilang
tetapi kau bukan milikku
lagu kenangan cinta kasih bermunajat
di pelaminan menerima tamu
ku doakan kau bahagia dunia akhirat
meskipun kau bukan milikku
di pelaminan menerima tamu
ku doakan kau bahagia dunia akhirat
meskipun kau bukan milikku
musik pengiring tak habis-habis
tinggalkan naungan tenda biru
kubawa pulang hati luka teriris
mengapa kau bukan milikku?
tinggalkan naungan tenda biru
kubawa pulang hati luka teriris
mengapa kau bukan milikku?
Bandung, 4 Desember 2015
SUARA GENDERANG PERANG
dentam suara genderang perang
tanda musuh telah menyerang
hujan anak panah membumbung
prajurit berteriak meraung
maju mendesak ke bibir jurang
tanda musuh telah menyerang
hujan anak panah membumbung
prajurit berteriak meraung
maju mendesak ke bibir jurang
di dasar jurang menanti karang
tangan maut lebar membentang
awan gelap meski tak mendung
--suara genderang perang
tangan maut lebar membentang
awan gelap meski tak mendung
--suara genderang perang
terus bertarung beradu pedang
perisai ditembus kelewang
tubuh tertusuk jatuh limbung
hingga gelap sunyi merundung
anyir darah mayat bergelimpang
--suara genderang perang
perisai ditembus kelewang
tubuh tertusuk jatuh limbung
hingga gelap sunyi merundung
anyir darah mayat bergelimpang
--suara genderang perang
Bandung, 3 Desember 2015
Langganan:
Postingan (Atom)